5 Dalil Zakat Mal Dalam Al-Qur’an dan Hadits

Dalil zakat mal dalam Al-Qur’an dan hadis menempati posisi penting dalam ajaran Islam karena menyangkut pengelolaan harta dan kesejahteraan umat. Allah memerintahkan zakat sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba serta bukti rasa syukur atas nikmat harta. Dalil mengenai zakat mal banyak muncul dalam Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad. Dengan memahami dalil ini, seorang muslim bisa semakin yakin bahwa kewajiban zakat mal bukan sekadar aturan sosial, melainkan perintah langsung dari Allah dan Rasul-Nya.

Dalil Zakat Mal dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an berulang kali menegaskan perintah zakat. Salah satu ayat yang paling tegas mengenai zakat mal yaitu:

“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan apa saja kebaikan yang kamu usahakan untuk dirimu, niscaya kamu akan mendapat balasannya di sisi Allah.” (QS. Al-Baqarah: 110)

Ayat ini menunjukkan hubungan erat antara shalat dan zakat. Allah menempatkan zakat sejajar dengan shalat, sehingga keduanya sama-sama berfungsi sebagai pilar utama dalam kehidupan seorang muslim.

Selain itu, Allah juga menyebutkan zakat sebagai tanda kesalehan orang beriman:

“…orang-orang yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian. Mereka itu Kami berikan pahala yang besar.” (QS. An-Nisa: 162)

Ayat tersebut memperlihatkan bahwa zakat mal bukan hanya kewajiban finansial, melainkan juga sarana untuk meraih pahala besar dari Allah.

Dalil Zakat Mal dalam Hadis Nabi

Rasulullah  juga menegaskan kewajiban zakat mal melalui berbagai hadis. Salah satu hadis penting yaitu riwayat dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma:

“Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menempatkan zakat sebagai salah satu rukun Islam. Tanpa zakat, bangunan Islam seseorang terasa pincang karena ia mengabaikan salah satu fondasi utama agamanya.

Dalam hadis lain, Rasulullah memperingatkan keras orang yang enggan menunaikan zakat mal. Beliau bersabda:

“Siapa saja yang Allah beri harta lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka pada hari kiamat hartanya akan berubah menjadi ular besar yang memiliki dua taring. Ular itu akan membelitnya dan berkata: ‘Aku adalah hartamu, aku adalah simpananmu.’” (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan betapa berat konsekuensi bagi orang yang mengabaikan zakat. Rasulullah ingin menegaskan bahwa zakat tidak hanya mengatur hubungan sosial, tetapi juga berdampak pada keselamatan akhirat.

Hikmah dari Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Zakat Mal

Dalil-dalil yang muncul dalam Al-Qur’an dan hadis memberikan hikmah besar bagi kehidupan seorang muslim. Pertama, zakat melatih kepatuhan kepada Allah sekaligus menumbuhkan rasa syukur atas nikmat harta. Kedua, zakat mal menumbuhkan kepedulian sosial karena harta tidak hanya berputar di kalangan orang kaya. Ketiga, zakat menjadi pembersih harta dan jiwa, sebagaimana firman Allah dalam QS. At-Taubah: 103:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”

Ayat ini menegaskan bahwa zakat mal tidak akan mengurangi harta, justru menambah keberkahan bagi pemiliknya.

Kesimpulan

Dalil zakat mal dalam Al-Qur’an dan hadis sangat jelas dan tegas. Allah menempatkan zakat sejajar dengan shalat, sedangkan Rasulullah  menegaskannya sebagai salah satu rukun Islam. Keduanya menunjukkan bahwa zakat mal bukan sekadar kewajiban sosial, melainkan perintah syariat yang memiliki hikmah mendalam. Seorang muslim yang memahami dalil ini seharusnya menunaikan zakat mal dengan penuh keikhlasan, karena zakat tidak hanya membantu fakir miskin, tetapi juga menyelamatkan pemilik harta di dunia dan akhirat.

 Baca juga “waktu terbaik untuk menunaikan zakat mala”  dan kunjungi website kami untuk membaca artikel-artikel lainnya oneshoppingmall.com